Postedin AGRIBISNIS, BUDIDAYA, PERKEBUNAAN, TIPS DAN TRIK Tagged 1 pohon cabe menghasilkan berapa kg, alat untuk menanam cabai, analisa budidaya cabe rawit, beberapa jenis penyakit tanaman cabai, bibit cabe produk nasa, budidaya cabai pdf, budidaya cabe merah keriting, budidaya cabe organik, budidaya cabe rawit bhaskara, budidaya cabe rawitSelain banyak yang menggemari cabe karena rasa pedasnya, cabe juga memiliki nilai keonomis yang tinggi, harga cabe di pasaran akan melonjak sangat tinggi pada waktu-waktu tertentu. Oleh sebab itu, banyak petani Indonesia yang membudidayakan berbagai macam tanaman cabe. Namun tidak hanya para petani saja, untuk masyarakat perkotaan yang ingin melakukan budidaya cabe, Anda dapat memanfaatkan pekarangan rumah yang tidak terlalu luas untuk menanam cabe dalam pot. Cara Menanam Cabe Dalam Pot Cara menanam cabe dalam pot hampir sama dengan cara menanam cabe pada lahan pertanian yang luas. Tanaman cabe dapat hidup pada dataran rendah maupun dataran tinggi dengan suhu lingkungan berkisar antara 24-27 derajat Celcius. Jenis cabe yang cocok ditanam di emdia pot yaitu jenis cabe keriting dan cabe rawit. Karena kedua jenis cabe tersebut memiliki daya tahan lebih baik terhadap iklim tropis, yang merupakan iklim negara Indonesia. Pembenihan Pemilihan Benih Pilih benih dari kualitas tanaman induk yang unggul dan tidak berpenyakit. Karena benih sangat menentukan kualitas tanaman dan hasil buah cabe. Jika Anda ingin menggunakan benih cabe rawit atau benih cabe keriting dengan kualitas bagus, PT. Natural Nusantara NASA mengeluarkan produk Benih Cabe Rawit Genie dan Benih Cabe Keriting Kawat yang merupakan benih cabe unggul jenis hibdrida. Biji benih kemudian di rendam dengan larutan POC NASA dosis 0,5-1 tutup botol/liter air hangat sehangat kuku, benih di rendam semalaman. Benih yang terapung saat direndam sebaiknya dibuang, karena hal tersebut menandakan benih tidak berkualitas bagus. Penyemaian Benih cabe tidak dapat dilangsung ditanam dalam pot, melainkan harus disemaikan terlebih dahulu. Selain untuk mempercepat pertumbuhan dalam pot nantinya, perose spenyemaian juga bertujuan untuk menyeleksi bibit cabe dari penyakit. Langkah-langkah penyemaian benih cabe Menyiapkan baki atau petakan tanah sesuai kebutuhan Campurkan tanah dengan kompos, komposisi 11. Dan aduk hingga tercampur rata Haluskan butiran tanah hingga gembur agar perakaran cabe lebih mudah menembus tanah Letakkan media tanah tersebut pada baki atau petakan tanah. Petakan dibuat dengan lebar 5-10 cm, buat larikan diatasnya dengan jarak 10 cm. Masukkan benih cabe ke dalam larikan dengan jarak 7,5 cm Tutup tipis benih tersebut dengan tanah dan campuran kompos Tutup tempat penyemaian dengan karung goni basah, diamkan selama 2 hari. Selama proses penyemaian, usahakan karung goni selalu basah. Jika kering siram dengan air Proses penyemaian ini berlangsung selama 20-30 hari. Setelah bibi tmemiliki 3-4 helai daun Penyiapan Media Tanam Media tanam yang digunakan yaitu pot, polybag atau wadah bekas yang tidak terpakai dengan diameter minimal 30 cm. Lubangi bagian bawah pot untuk drainase air. campurkan tanah, pupuk kandang, sekam padi dan arang dengan perbandingan 111. Ayak semua bahan untuk mendapatkan media tanam yang halus, dan campur hingga rata. Tambahkan pupuk NPK sekitar 3 sendok untuk setiap pot. Setelah semuanya telah siap, letakkan pot di tempat yang tidak tergenang air. Penanaman Setelah 20-30 hari benih cabe disemai dan telah tumbuh 4-5 helai daun, bibit telah dapat dipindahktanamkan ke pot yang lebih besar. Lubangi media tanam sedalam 5-7 cm. Pindahkan bibit cabe secara hati-hati beserta bola tanahnya. Usahakan agar akar tanaman tidak rusak. Pindahkan bibit cabe beserta bola tanahnya ke dalam pot. Lakukan pemindahan ini pada pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak terlalu terik. Perawatan Penyiraman Penyiraman dapat dilakukan 3 hari sekali jika suhu dalam keadaan normal. Pada suhu yang tinggi atau panas, penyiraman dapat dilakukan satu kali sehari untuk menjaga kesegarannya. Pemupukan Semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Pengajiran Pengajiran yaitu memberikan penyangga pada tanaman sebagai penopang agar tanaman cabe tidak mudah roboh ketika berbuah lebat. Pemangaksan Yaitu menghilangkan tunas muda pada tanaman. Pemangkasan dilakukan 3 hari sekali setelah usia tanaman cabe 20 hari setelah proses penanaman. Pemangaksan bertujuan untuk menjaga agar tanaman tetap kuat dan dapat tumbuh tegak. Panen Cabe Cabe dapat dipanen setelah 2 bulan penanaman. Cabe yang telah siap panen yaitu buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Untuk menunjang budidaya cabe rawit dalam polybag, Anda bisa menggunakan produk pupuk organik NASA dari PT. Natural Nusantara, seperti POC Nasa, Hormonik, Supernasa dan Power Nutrition. Untuk pengendali hama tanaman cabai rawit, NASA juga menyediakan beberapa jenis produk pestisida alami. Dan untuk pengendalian hama jamur fusarium penyebab layu, Anda bisa gunakan GLIO. Untuk pengendalian hama kutu-kutuan, Anda juga bisa menggunakan Pestona, BVR atau Pentana. Penggunakan produk NASA terbukti efektif membantu meningkatkan produktivitas hasil panen tanaman cabai rawit. Anda bisa mencobanya. Silahkan order dengan menghubungi nomer telepon di bawah ini. Atau Anda juga bisa langsung berkunjung ke alamat berikut untuk mendapatkan produknya secara langsung. TEKNIKBUDIDAYA CABE RAWIT. Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 - 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Budidaya Tanaman Cabai Organik Menggunakan PolybagBudidaya Tanaman Cabai Organik pada Lahan 1000 m21. FASE PRA TANAM1. Pengolahan Lahan2. Benih Cabai2. FASE PERSEMAIAN Cabai 0-30 Hari1. Persiapan Persemaian2. Penyemaian3. Pengamatan Penyakit dan Hama1. Penyakit2. Hama3. FASE TANAM1. Pemilihan Bibit2. Cara Tanam3. Pengamatan Hama1. Ulat tanah Agrotis Ipsilon2. Ulat Grayak Spodoptera litura dan S. Exigua4. FASE PENGELOLAAN TANAMAN 7-70 HST Hari Setelah TanamPengamatan Hama dan Penyakit1. Penyakit Layu2. Penyakit Busuk Buah Antraknosa5. FASE PANEN DAN PASCA PANEN1. Pemanenan2. Cara Panen3. Pengamatan Hama & PenyakitApa Kata Mereka Setelah Menggunakan Paket Budidaya Tanaman Cabai Organik dari NASA?Butuh Bantuan? Jangan Sungkan!Jika Anda Butuh Bantuan, Ataupun Hal -Hal Yang Ingin Ditanyakan, Jangan Ragu Untuk Menghubungi Kami, Dengan Senang Hati Akan Kami BantuTELP/SMS/WA0813 5353 5661 PT. Natural Nusantara telah mengeluarkan sebuah produknya khusus untuk paket budidaya tanaman cabai organik pada lahan 1000 m2. Paket budidaya cabai organik adalah produk NASA berupa pupuk cabe yang dapat digunakan pada lahan 1000 m2 dengan memaksimalkan daya tumbuh kembang tanaman dan menjaga kesehatannya serta menjauhkannya dari penyakit sehingga dapat meningkatkan hasil panen pada lahan perkebunan atau lahan pertanian yang Anda miliki. Pupuk cabe NASA ini terdiri dari 5 macam varian yaitu satu botol SUPERNASA sebanyak 250 gram satu botol POWER NUTRITION sebanyak 250 gram satu botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA POC NASA untuk cabe sebanyak 500 ml satu botol HORMONIK sebanyak 100 ml satu botol GLIOCLADIUM sebanyak 100 gram Budidaya cabai organik sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menggunakan bantuan plastik polybag jika Anda tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Kedua, budidaya tanaman cabai organik langsung pada lahan pertanian. Budidaya Tanaman Cabai Organik Menggunakan Polybag Apabila ditanam secara benar dan tepat sasaran, hasil produksi dari budidaya cabai organik dalam polybag juga menguntungkan. Dengan mengikuti pola tanam, pemupukan, sampai dengan pengemasan hasil panen, produksi Budidaya cabai organik dalam polybag juga tidak kalah bila dibandingkan dengan ditanam langsung pada lahan pertanian. Terlebih, menanam cabai organik dalam polybag atau di dalam pot lebih mudah pengelolaannya dalam hal pemupukan, pengolahan, sampai dengan memetik hasil panen. Tertarik untuk mencobanya? Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum memulai melakukan penanaman cabai organik dalam pot/polybag Siapkan polybag berukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dengan ukuran minimal diameter 25 cm. Siapkan media tanam yaitu tanah yang telah dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1 1. Satu buah ember dan satu buah gayung. Hand Sprayer. Benih cabe. Pestisida organik. Pupuk organik cair seperti pupuk organik NASA untuk cabe atau POC NASA untuk cabe Cara menanam dan merawat tanaman cabai organik dalam polybag adalah sebagai berikut Semai terlebih dahulu benih atau biji cabe yang telah disiapkan ke dalam polybag selama 2-3 hari. Sebelum kita tanami bibit cabe media tanam dalam polybag sebaiknya kita siram dengan larutan MOL sampai basah atau dengan POC NASA untuk cabe. Setelah benih cabe ditanam di polybag, sebaiknya letakkan polybag di tempat teduh sampai sekitar 1 minggu lamanya, kemudian tempatkan pada lokasi yang dengan pancaran sinar cahaya matahari penuh. Rawat tanaman cabai organik dengan hati-hati, jangan lupa untuk menyiramnya jika tanahnya kering minimal 1 minggu sekali dengan POC NASA untuk cabe. Buanglah tunas yang tumbuh pada bagian bawah cabang pertama. Amati jika muncul serangan hama dan penyakit, jika terjadi gejala serangan, harus segera Anda atasi secara mekanik atau menggunakan pupuk dari produk NASA. Jika musim kemarau telah tiba, sebaiknya sering-sering untuk menyiram bagian daun untuk mengurangi serangan kutu, sebaliknya jika musim hujan datang, jangan sering disiram nanti daunnya terlalu rimbun. Tanaman cabai adalah tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan pH tanah antara 5-6. Mencoba bisnis budidaya tanaman cabai organik sering dihadapkan pada berbagai permasalahan diantaranya, tanah kurang unsur hara, serta serangan hama dan penyakit. Selanjutnya akan dibahas budidaya tanaman cabai organik pada lahan 1000 m2 dengan tujuan untuk meningkatkan hasil panen baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kelestarian lingkungan K3 sehingga para petani dapat berkompetisi di pasar global atau pasar bebas. Budidaya Tanaman Cabai Organik pada Lahan 1000 m2 Ada 5 fase pada budidaya tanaman cabai organik menggunakan pupuk NASA untuk cabe, yaitu 1. FASE PRA TANAM Fase pra tanam pada budidaya tanaman cabai organik terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 1. Pengolahan Lahan Siapkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis antara 0,5 sampai dengan 1 ton per m2, kemudian taburkan pada lahan sebelum pertanian. Lahan diluku dan digaru terlebih dahulu, kemudian biarkan selama kira-kira sekitar 1 minggu lamanya. Tahap selanjutnya adalah memberikan dolomit sebanyak 0,25 ton per m2, dengan tujuan utama untuk menambah keasaman tanah. Langkah selanjutnya adalah membuat bedengan parit selebar 80 cm dan 100 cm. Siramkan SUPERNASA atau POC NASA untuk cabe. Caranya, larutkan satu botol SUPERNASA dalam 3 liter air yang akan digunakan sebagai larutan induknya. Campurkan 200 cc larutan induk dengan 50 liter air. Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu campurkan 10 liter air dengan 1 sdm SUPERNASA, lalu siramkan ke bedengan parit selebar 5-10 meter. Penggunaan POC NASA untuk cabe dengan cara sebagai berikut 10 liter air dicampur dengan 2-4 tutup botol POC NASA untuk cabe. Kemudian, siramkan ke bedengan parit sepanjang 5-10 meter. Selanjutnya, gunakan Natural GLIO dengan cara mencampurkannya dengan dosis 100-200 gram atau bisa juga 1-2 bungkus dengan 50-100 kg pupuk kandang, lalu biarkan dulu selama 1 minggu, dan sebarkan ke bedengan. Terakhir, tutup bedengan dengan plastik mulsa yang sebelumnya telah dilubangi sesuai jarak tanam yang berukuran 60 x 70 cm dengan pola zig zag, kemudian biarkan selama 1 minggu lamanya 2. Benih Cabai Untuk lahan m², benih cabe yang dibutuhkan adalah 1-1,25 sachet. Sebaiknya terlebih dahulu benih atau biji cabai direndam dalam air hangat yang diberi 0,5-1 tutup per liter pupuk NASA untuk cabe POC NASA dan diperam semalaman. 2. FASE PERSEMAIAN Cabai 0-30 Hari Fase persemaian pada budidaya tanaman cabai organik pada lahan 1000 m2 dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 1. Persiapan Persemaian Persemaian sebaiknya ditutup dengan naungan atap plastik yang dibuat dengan menghadap ke arah timur atau arah datangnya cahaya matahari. Media semai biasanya berasal dari campuran tanah dan pupuk kompos halus dengan perbandingan 3 1. Sebelum digunakan, campurkan sekitar 25-50 kg pupuk kandang dengan pupuk NASA untuk cabe yaitu Natural GLIO sebanyak 100 gram, lalu diamkan selama kurang lebih 1 minggu. Terakhir, masukkan campuran pupuk NASA untuk cabe tadi ke dalam polybag yang berisi bibit dengan ukuran 4 x 6. 2. Penyemaian Masukkan benih atau biji cabai ke dalam polibag, lalu tutup dengan lapisan tanah dan pupuk kompos halus yang sebelumnya telah diayak terlebih dahulu. Semprot dengan pupuk NASA untuk cabe POC NASA dengan takaran 1-2 tutup per tangki saat benih cabai organik telah berumur 10 dan 17 HSS hari setelah semai. Lakukan penyiraman sekali sehari, pada pagi atau sore hari untuk menjaga agar tanah tetap lembab. 3. Pengamatan Penyakit dan Hama Pada fase persemaian cabai, pengamatan pada penyakit dan hama juga perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil panen. 1. Penyakit Penyakit pada tanaman cabai dibagi menjadi 3 jenis Embun bulu Embun bulu, dicirikan dengan adanya bercak klorosis pada permukaan yang berbulu pada daun atau dikotil. Embun bulu disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasinya yaitu dengan menyiramkan pupuk NASA untuk cabe Natural GLIO sebanyak 1 sdm dengan 10 liter air. Rebah Semai dumping off Tanaman cabai yang terkena penyakit rebah semai biasanya ditandai dengan terkulainya tanaman karena batangnya membusuk yang disebabkan oleh cendawan bernama Phytium sp. dan Rhizoctonia sp. Cara membasminya adalah sebagai berikut buang tanaman cabai yang terserang bersama dengan tanahnya, atur kelembaban dengan mengurangi penyiraman dan naungan. Jika serangan sudah pada dosis tinggi, siram dengan bantuan pupuk NASA untuk cabe GLIO sebanyak 1 sendok makan atau sekitar 10 gram per 10 liter air. Kelompok Virus Biasanya, tanaman cabai yang terkena kelompok virus ini dicirikan dengan warna daun pucat dan pertumbuhan bibit yang terhambat. Gejala ini akan semakin jelas setelah tanaman berusia lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi tanaman yang terkena serangan kelompok virus ini adalah dengan mencabut atau membakar bibit yang terserang. Selanjutnya, semprotkan dengan pupuk NASA untuk cabe yaitu Natural BVR atau PESTONA agar penyakit tidak menyebar ke bibit lain yang masih sehat. 2. Hama Hama pada tanaman cabai dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Kutu Daun Persik Aphid sp. Perhatikan bagian bawah atau lipatan pucuk daun karena biasanya kutu daun persik akan bersembunyi di bagian bawah daun. Cara mengatasinya adalah dengan memijat dengan jari koloni kutu yang Anda ditemukan, lalu semprot dengan pupuk NASA untuk cabe Natural BVR atau PESTONA. Hama Thrips parvispinus Serangan terhadap hama yang satu ini dicirikan dengan daun yang berkerut dan muncul bercak-bercak klorosis karena cairan daun dihisap sehingga lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau mirip dengan warna tembaga. Koloni hama ini biasanya berkeliaran di bagian bawah daun. Anda bisa melakukan pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama ini hanya akan keluar pada waktu teduh saja. Bila serangan sudah parah, Anda bisa melakukan penyemprotan dengan pupuk NASA untuk cabe Natural BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran hama tersebut. Hama Tungau Polyphagotarsonemus latus. Gejala tanaman yang terkena serangan hama tungau adalah warna daun yang berubah menjadi kuning kecoklatan, menggulung dan terpuntir ke bawah sepanjang tulang daun. Bagian pucuk daun akan menebal dan berguguran sehingga yang tertinggal hanya bagian batang dan cabang. Anda juga perlu memperhatikan bagian daun yang masih muda karena bila menggulung dan mengeras, itu juga terkena serangan hama tungau. Cara mengatasinya, seperti pada Aphis dan Thrip, yaitu dengan menyemprotkan pupuk NASA untuk cabe Natural BVR atau PESTONA. 3. FASE TANAM Fase tanam pada budidaya cabe rawit atau cabai organik terdiri dari 3 tahap, yaitu 1. Pemilihan Bibit Bibit yang akan dipindahtanamkan sebaiknya dipilih mulai dari bibit yang seragam, kuat, sehat, dan tumbuh mulus. Bibit yang dipilih juga sebaiknya telah memiliki 5-6 helai pada daunnya saat telah memasuki umur 21-30 hari. 2. Cara Tanam Cara menanam cabe rawit terbaik adalah pada pagi atau sore hari, bila kondisi sedang terik-teriknya lebih baik ditunda. Lepas plastik polybag, kemudian keluarkan bibit hati-hati, pastikan bola tanah tidak terpecah karena dapat merusak perakaran tanaman. Setelah selesai tanam, langsung siram atau semprot tanaman cabai dengan POC NASA sebanyak 3-4 tutup setiap tangkainya. 3. Pengamatan Hama Ada dua macam jenis hama pada fase tanam tanaman cabai organik yang perlu diperhatikan, yaitu 1. Ulat tanah Agrotis Ipsilon Ulat tanah aktif pada malam hari dan memakan tanaman muda dengan jalan memotong tangkai daun atau bagian batangnya. Cara membasminya adalah dengan membunuh setiap ulat yang ditemukan. Namun jika serangan sudah terlalu berat, Anda bisa menggunakan produk NASA PESTONA atau VIREXI dengan cara disemprot. 2. Ulat Grayak Spodoptera litura dan S. Exigua Larva akan memakan bagian bawah daun dan daging buah dengan membuat lubang-lubang besar dan bintil-bintil. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan produk NASA yaitu VIREXI, VITURA atau PESTONA dengan cara disemprot. 4. FASE PENGELOLAAN TANAMAN 7-70 HST Hari Setelah Tanam Penyiraman tanaman cabai dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pengocoran pada tiap tanaman. Dapat pula dilakukan dengan sistem penggenangan jika dirasa tanah masih kering. Pemupukan sistem pengocoran dilakukan setiap seminggu sekali pada setiap lubang. Pupuk kocoran ini sebenarnya adalah perbandingan dari beberapa campuran pupuk makro yaitu Urea SP36 KCL produk NASA = 250 250 250 gram dalam 50 liter air. Biasanya diberikan pada saat tanaman cabai berumur 1-4 minggu dengan dosis 250 cc per lubang. Selain pengocoran, cara menggunakan produk NASA untuk cabe juga perlu dilakukan dengan cara penyemprotan. Penyemprotan produk NASA berupa POC NASA adalah dengan dosis antara 3-5 tutup botol per tangkinya ketika tanaman berumur 10, 20, 30, 40, dan 50 HST. POC NASA ditambah produk NASA bernama HORMONIK dengan dosis antara 1-2 tutup per tangki. Sebaiknya selalu lakukan perempelan dengan menyisakan sekitar 2-3 cabang utama pada tiap produksinya. Perempelan dapat diterapkan ketika tanaman mulai berumur 15-30 hari. Pengamatan Hama dan Penyakit Pada fase pengelolaan tanaman, terdapat 2 macam hama dan penyakit yang perlu Anda ketahui, yaitu 1. Penyakit Layu Penyakit layu disebabkan oleh beberapa jenis jamur yaitu pythium, fusarium, dan rhizoctonia. Penyakit tanaman layu ini selanjutnya akan menyebabkan tanaman mengering dan menggugurkan daunnya. Cara mengatasi penyakit tanaman layu adalah dengan menyebarkan produk NASA Natural GLIO. 2. Penyakit Busuk Buah Antraknosa Penyakit busuk buah biasanya dengan adanya garis-garis melingkar penuh dengan titik spora berwarna hitam. Serangan penyakit ini secara hebat dapat menyebabkan buah mengering. Sebaiknya pisahkan buah yang terserang pada saat panen. Cara mengatasinya adalah dengan menaburkan produk NASA Natural GLIO di bawah tanaman. 5. FASE PANEN DAN PASCA PANEN Fase ini juga dibagi menjadi 3 tahap yaitu 1. Pemanenan Panen pertama biasanya akan dilakukan ketika tanaman berumur antara 60-75 hari. Sedangkan panen kedua dan selanjutnya dilakukan setiap 2-3 hari sekali dengan jumlah panen yang bisa mencapai 30-40 kali atau lebih karena juga dipengaruhi ketinggian tempat budidaya cabai dan bagaimana cara budidayanya. Setelah pemetikan hasil panen yang ke-3, berikan pupuk NASA dengan dosis 500 cc untuk setiap pohonnya dengan POC NASA yang telah dicampur dengan HORMONIK. 2. Cara Panen Jangan panen buah yang terlalu tua. Sebaiknya pilih buah dengan tingkat kemasakan sekitar 80-90%. Pemanenan terbaik adalah pada pagi hari setelah embun pagi hilang atau kering. Lakukan penyortiran cabai sejak di lahan dan simpan hasil panen Anda di tempat yang teduh. 3. Pengamatan Hama & Penyakit Pengamatan hama dan penyakit pada fase ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan kemudian memusnahkan buah yang rusak atau busuk. Apa Kata Mereka Setelah Menggunakan Paket Budidaya Tanaman Cabai Organik dari NASA? Demikian uraian mengenai budidaya cabai organik dengan menggunakan teknologi NASA. Yuk, dapatkan Paket Pupuk Budidaya Cabai Organik NASA hanya dari distributor resminya yaitu PT. Natural Nusantara. Butuh Bantuan? Jangan Sungkan! -
Budidaya Cabe dengan Produk Nasa Cabe merupakan salah satu tanaman yang banyak digemari oleh masyarakat, baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk dijual di pasar. Aroma dan rasa dari cabe yang pedas juga dapat membuat makanan menjadi lebih lezat. Namun, tidak semua orang bisa berhasil dalam budidaya cabe. Tanaman cabe membutuhkan perawatan yang tepat agar dapat tumbuh subur dan membuahkan hasil yang banyak. Apa Itu Produk Nasa? Produk NASA Natural Nusantara merupakan pupuk dan obat-obatan organik dari Indonesia yang diolah dengan menggunakan teknologi bersih. Pupuk dan obat-obatan NASA sudah digunakan oleh petani se-Indonesia dalam meningkatkan hasil pertanian dan kesehatan tanaman. Salah satu produk NASA, yaitu pupuk Super NASA, berguna untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pupuk ini terdiri dari bahan alami seperti mikroorganisme, asam amino, dan vitamin yang dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Mengapa Menggunakan Produk Nasa untuk Cabe? Produk Nasa sangat berguna dan efektif dalam budidaya cabe. Pupuk Super NASA mengandung mikroorganisme yang dapat memperbaiki kondisi tanah. Selain itu, produk ini juga memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Dalam budidaya cabe, bisa digunakan untuk meningkatkan daya tahan tanaman dan produktivitas buah. Produk Nasa yang sudah terbukti dapat meningkatkan hasil pertanian, baik kuantitas maupun kualitas. Jenis-Jenis Cabe Ada banyak jenis cabe yang bisa dibudidayakan, mulai dari cabe besar hingga cabe kecil. Beberapa jenis cabe yang populer dibudidayakan, di antaranya cabe merah keriting, cabe merah besar, dan cabe rawit. Namun, untuk pemula sebaiknya memilih cabe rawit karena lebih mudah dalam perawatan dan tidak memerlukan lahan yang besar. Cabe rawit juga memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis cabe lainnya. Cara Budidaya Cabe dengan Produk Nasa 1. Persiapan Lahan Persiapan lahan yang baik dan benar adalah kunci keberhasilan dalam budidaya cabe. Lahan harus dipilih yang kaya akan unsur hara, gembur dan memiliki kondisi tanah cukup lembab. Untuk itu, perlu dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu melalui pemupukan, pengairan, serta pembuatan bedengan. 2. Penanaman Bibit Bibit cabe sebaiknya ditanam pada saat musim hujan tiba atau awal musim kemarau, karena pada saat itu tanah memiliki kelembaban yang cukup. Agar bibit cabe tumbuh subur dan sehat, bibit cabe yang digunakan sebaiknya sudah terjamin mutu dan kualitas nya. 3. Pemberian Pupuk Super NASA Pupuk Super NASA bisa diberikan sejak bibit cabe ditanam ke dalam tanah. Selama budidaya, cabe bisa diberi pupuk Super NASA secara rutin setiap 5-7 hari sekali. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas cabe. Pupuk Super NASA bisa dicampur dengan air kemudian disiramkan ke tanaman cabe dengan perbandingan 1500. Selain itu, pemupukan dilakukan setelah adanya pembuahan tanda tanaman mulai gugur daun. 4. Penyiraman dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman cabe perlu disiram dengan air secara teratur setiap pagi dan sore hari. Selain itu, juga perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida dan fungisida pada tanaman yang terjangkit penyakit dan hama. 5. Pemanenan dan Pemasaran Pemanenan cabe dapat dilakukan setelah tanaman sudah mencapai usia 3-4 bulan. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus. Setelah dipanen, cabe sebaiknya dicuci dan disimpan pada tempat yang kering dan sejuk agar tahan lama. Cabe yang berhasil dipanen, bisa dijual ke pasar atau dipergunakan untuk kebutuhan sendiri. Keuntungan Menggunakan Produk Nasa dalam Budidaya Cabe Produk Nasa membawa banyak keuntungan bagi budidaya cabe. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan 1. Meningkatkan hasil produksi Dengan menggunakan pupuk Super NASA, tanaman cabe akan dapat tumbuh lebih subur dan produktif. Hal ini akan meningkatkan hasil produksi cabe yang lebih banyak dan berkualitas. 2. Mengurangi penggunaan bahan kimia Produk Nasa terbuat dari bahan-bahan alami dan organik sehingga terhindar dari residu kimia yang berbahaya. Selain itu, dengan menggunakan produk Nasa petani bisa mengurangi penggunaan bahan kimia pada tanaman cabe. 3. Meningkatkan kualitas cabe Dengan menggunakan produk Nasa, cabe yang dihasilkan akan lebih berkualitas dan terhindar dari cemaran bahan kimia. Cabe yang berkualitas akan lebih diminati oleh konsumen. Langkah-Langkah Budidaya Cabe dengan Produk Nasa Berikut ini adalah langkah-langkah budidaya cabe dengan produk Nasa 1. Persiapan Lahan Persiapkan lahan dengan mengolah tanah terlebih dahulu melalui pemupukan, pengairan, serta pembuatan bedengan. Tanah yang subur dan gembur akan membuat tanaman cabe tumbuh lebih subur. 2. Penanaman Bibit Bibit cabe yang dipilih harus berkualitas dan berasal dari varietas unggul. Tanam bibit cabe pada saat musim hujan tiba atau awal musim kemarau, karena pada saat itu tanah memiliki kelembaban yang cukup. 3. Pemberian Pupuk Super NASA Pupuk Super NASA dicampur dengan air kemudian disiramkan ke tanaman cabe secara rutin setiap 5-7 hari sekali. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas cabe dan meningkatkan kualitas cabe. 4. Penyiraman dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman cabe perlu disiram dengan air secara teratur setiap pagi dan sore hari. Selain itu, juga perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabe. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida dan fungisida pada tanaman yang terjangkit penyakit dan hama. 5. Pemanenan dan Pemasaran Pemanenan cabe dapat dilakukan setelah tanaman sudah mencapai usia 3-4 bulan. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus. Setelah dipanen, cabe sebaiknya dicuci dan disimpan pada tempat yang kering dan sejuk agar tahan lama. Cabe yang berhasil dipanen, bisa dijual ke pasar atau dipergunakan untuk kebutuhan sendiri. Tips dalam Budidaya Cabe dengan Produk Nasa Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam budidaya cabe dengan produk Nasa 1. Gunakan varietas unggul Bibit cabe yang dipilih sebaiknya berasal dari varietas unggul karena memiliki kualitas yang lebih baik dan dapat menghasilkan cabe yang lebih banyak. 2. Ketahui kapan memerlukan pupuk Perhatikan tanaman cabe secara teratur, jika tanaman terlihat kurang subur dan layu, berikan pupuk Super NASA supaya tanaman cabe kembali subur. 3. Hindari penggunaan bahan kimia Untuk menjaga kualitas cabe yang dihasilkan, sebaiknya hindari penggunaan bahan kimia. Gunakanlah produk Nasa yang terbuat dari bahan alami dan organik. 4. Lakukan perawatan tanaman cabe secara teratur Perawatan yang rutin akan membuat tanaman cabe senantiasa sehat dan subur. Seperti memberikan pupuk Super NASA secara rutin setiap 5-7 hari sekali. 5. Nikmati hasil yang didapat Setelah berhasil melakukan budidaya cabe dengan produk Nasa, nikmati hasil yang didapat dengan mengonsumsinya sendiri atau menjualnya ke pasar. Selamat mencoba!
Untukmenunjang budidaya cabe rawit dalam polybag, Anda bisa menggunakan produk pupuk organik NASA dari PT. Natural Nusantara, seperti POC Nasa, Hormonik, Supernasa dan Power Nutrition. Untuk pengendali hama tanaman cabai rawit, NASA juga menyediakan beberapa jenis produk pestisida alami.